Jelang Lebaran, Harga Beras Turun di Palopo, Cabai Malah Naik, Pekan Lalu Rp35 Ribu per Kg, Sekarang Rp65 per Kg

  • Bagikan
Pj. Walikota, Asrul Sani bersama Kapolres Palopo, AKBP Safi'i Nafsikin, Kajari Palopo atau diwakili oleh Kasi Datun, Warni, Kepala Dinas Perdagangan, Nulaeli Kaso, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Andi Enceng dan Pimpinan Cabang Bulog Palopo, Mohammad Junaedy memantau pergerakan harga bapk di PNP, Jumat, kemarin. RIAWAN/PALOPO POS

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Kurang dari sepekan lagi memasuki lebaran, beberapa kebutuhan di pasar mengalami kenaikan harga. Bahkan Ada yang harganya naik sampai dua kali lipat dari sebelumnya.

Seperti harga cabai rawit yang saat ini telah mencapai Rp60 ribu per Kg hingga Rp65 ribu per Kg.

Harga teraebut diketahui berdasarkan hasil pantau langsung di Pusat Niaga Palopo (PNP) saat kunjungan Forkopimda Palopo yang dipimpin Pj. Walikota, Asrul Sani, Jumat, 5 April 2024.

Unsur Forkopimda yang ikut serta dalam kegiatan operasi pasar bersama Pj. Wali Kota Palopo itu, diantaranya Kapolres Palopo, AKBP Safi'i Nafsikin, Kajari Palopo atau diwakili oleh Kasi Datun, Warni, Kepala Dinas Perdagangan, Nulaeli Kaso, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Andi Enceng dan Pimpinan Cabang Bulog Palopo, Mohammad Junaedy.

Dalam momen operasi pasar tersebut, ditemukan kenaikan harga sejumlah ketuhanan rumah tangga mengalami kebaikan.

Harga cabe rawit tersebut telah naik dua kali lipat dari harga sebelumnya mulai sekira sepekan lalu. Itu diungkap langsung oleh Masna, salah seorang pedagang cabe rawit yang ditemui di PNP.

"Sekarang itu naik drastis lagi harga cabe rawit. Mulai sekitar Minggu lalu naiknya dari harga sebelumnya Rp30 ribu per Kg atau Rp35 ribu per Kg, dan sekarang sudah capai Rp65 ribu per Kg untuk cabe rawit yang sudah dibersihkan. Sedangkan cabe rawit yang masih bertangkai itu Rp60 ribu per Kg," kata Masna.

Kenaikan harga tersebut, lanjut Masna mengatakan dipicu tingginya permintaan konsumen yang tidak dibarengi dengan stok cukup.
"Ini stok saya ambil dari selatan, Kabupaten Luwu. Di Palopo tidak cukup stoknya," lanjutnya.

Kebutuhan lain yang ikut naik, seperti ayam saat ini Rp65 ribu untuk bobot 21, Kg. Harga tersebut naik dari pekan lalu Rp60 ribu.

Sedangkan harga daging tetap stabil seperti tahun sebelumnya dengan harga Rp130 ribu per -Rp135 ribu per Kg.

Untuk beras yang kita dengar sering dikeluhkan masyarakat karena harga naik begitu luar biasa, kini kembali menunjukkan tanda yang baik. Harga beras di pasar berangsur turun sejak tiga pekan terakhir.

Dan saat ini harga beras di pasar sudah ada yang Rp13 ribu per Kg, sedangkan paling mahal dan rata- rata untuk jenis premium Rp17 ribu per Kg.

Jika dibanding dengan harga tiga pekan lalu saat operasi pasar forkopimda, harga beras jenis medium saat itu Rp14 ribu per Kg dan premium Rp17.500 per Kg.

Kata Hasni, salah seorang pedagang beras di PNP yanng ditemui, ia mengatakan bahwa harga beras saat ini akan terus mengalami penurunan.

"Turun terus mi itu sampai ke angka stabil seperti dulu. Sekarang kan sudah banyak. Yang panen. Di Sidrap, petani sudah panen sedanngkan di Luwu Raya, Kabupaten Luwu, sebagain petani sudah ada yang mulai panen," kata Hasni.

Usai melakukan operasi pasar, Asrul Sani menyampaikan akan terus melakukan upaya untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok masyarakat.

Seperti harga cabe rawit, upaya yang akan dilakukan oleh Asrul Sani beserta jajarannya untuk menekan kejadian tersebut berulang tiap tahun jelang hari raya ialah dengan melanjutkan program penanaman bibit cabe rawit, dan juga akan menjalin kerjasama dengan daerah penghasil cabe rawit.

"Hari ini kami Forkopimda Kota Palopo melakukan operasi pasar di Pusat Niaga Palopo. Kita lihat tadi ada sejumlah harga kebutuhan pokok yang berangsur mulai turun seperti beras, sekarang sudah ada harga Rp13 ribu per Kg sedangkan saat operasi pasar sebelumnya belum ada harga Rp13 ribu per Kg itu. Kita akan berupaya semaksimal mungkin untuk menekan inflasi ini, kemudian untuk cabe rawit yang mulai naik kembali, kita giatkan kemabli program tanam cabe rawit dan kerjasama dengan daerah penghasil komoditi cabe rawit tersebut tanpa perantara agar tidak terjadi kenaikan harga yang dapat dikeluhkan masyarakat," kata Asrul Sani.

Lanjut Pj, bahan pokok yang menjadi perhatian dalam operasi pasar kali ini ialah Beras yang harganya turun 1.000 rupiah. Ada Cabai, Ayam, dan Tomat yang harganya naik. Dan untuk bahan pokok lainnya relatif stabil.

Mengenai Inflasi di Kota Palopo pada bulan Januari, Februari dan Maret, mengalami kenaikan, tapi masih dalam tahap yang bisa dikendalikan.

Tambahan penjelasannya bahwa di bulan Januari inflasi naik sampai berada di 0,90 persen dan Inflasi years to date (y to d) 1,80 persen.

Berdasarkan harga konstan 2010, nilai PDRB Palopo pada tahun 2023 meningkat. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya produksi di hampir semua lapangan usaha yang sudah bebas dari pengaruh inflasi.

Nilai PDRB Palopo tahun 2023 atas dasar harga konstan 2010, mencapai 6,37 triliun rupiah. Angka tersebut naik dari 6,10 triliun rupiah pada tahun 2022.

Hal tersebut menunjukkan bahwa selama tahun 2023 terjadi pertumbuhan ekonomi sebesar 4,34 persen, melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya yaitu 5,83 persen.

Perlambatan tersebut disebabkan karena dua hal yaitu lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan negatif (kontraksi) dan lapangan usaha yang mengalami perlambatan pertumbuhan.

Oleh sebabnya Langkah Pemerintah kota palopo untuk memaksimalkan penstabilan harga barang pokok melalui Dinas Perdangangan, Dinas ketahanan pangan, bulog dan instansi terkait, telah berkoordinasi dengan daerah-daerah penyuplai komoditas pangan dan akan terus memonitoring harga pasokan bahan pangan pokok di pasar-pasar yang ada di Kota Palopo.(riawan/idris)

  • Bagikan