Bank Dunia Gelantorkan Dana Rp14,4 M

  • Bagikan

*Untuk Proyek Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Tanjung Ringgit

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PONTAP–Program peningkatan kualitas dan pencegahan timbulnya kumuh baru,
dilakukan bukan hanya lewat kegiatan skala lingkungan semata, tetapi juga lewat
peningkatan kualitas permukiman kumuh, seperti yang saat ini dilaksanakan di
kawasan Bantaran Sungai Boting, Tanjung Ringgit, Kota Palopo.

Proyek dengan jenis pekerjaan peningkatan kualitas pemukiman kumuh ini menyedot
anggara Rp14.461.870.000 bersumber dari Bank Dunia.

Lokasi proyek berada di Kelurahan Penggoli dan Sabbamparu, Kecamatan Wara Utara.
Dari pantauan Palopo Pos, Rabu 9 Februari 2022 kemarin, proyek ini masih tahap pengerjaan jalan dari beberapa item yang akan dikerjakan. Seperti pekerjaan drainase,
jembatan, talud, trotoar dan assesories, serta pekerjaan land mark.

Diketahui, proyek yang diawasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) ini dikemas dalam Neighborhood Upgrading and Shelter Project Phase (NUSP), mulai dikerjakan pada tanggal 1 November 2021 lalu dengan masa pelaksanaan 210 hari kelender. Proyek ini dikerjakan oleh PT. Mari Bangun Nusantara, sementara Konsultan Supervisi adalah PT. Kogas Driyap Konsultan.

Sebelumnya, Kabid Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bagian Pengawasann Pemukiman Kota Palopo, Masdar mengatakan, sebelum perkerjaan dimulai langkah awal yang dilakukan adalah pembebasan lahan sempadam. Adapun
lebar jalan kurang lebih 4 meter dengan penataan pedestrian dan jalur hijau.

“Untuk saat ini progres penataan kumuh skala kawasan Tanjung Ringgit itu baru
memasuki pembuatan jalan untuk dilalui alat berat. Nantinya lokasi itu akan
menjadi indah dan bahkan sepanjang bantaran Sungai Boting akan menjadi bersih
dan nyaman dipandang mata,” pungkasnya. (him)

  • Bagikan