Investasi Masuk ke Lutim Rp2,7 Triliun

  • Bagikan

* Terbanyak di Tana Luwu Selama 2021

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO — Luwu Timur semakin terdepan, inovatif, dan inspiring. Di bawah kendali Bupati Luwu Timur, H. Budiman, Lutim menjelma sebagai daerah tujuan investasi di Tana Luwu.

Selama tahun 2021, lalu, total jumlah investasi yang masuk sebesar Rp2,70 triliun. Ini menjadikan Lutim sebagai nomor satu se-Tana Luwu di bidang investasi.

Lalu, skala Sulsel, Lutim berada urutan kedua setelah Kota Makassar dengan jumlah investasi Rp8,30 triliun. Diperingkat ketiga ada Kabupaten Gowa dengan jumlah investasi Rp842 miliar, Kabupaten Bantaeng sebesar Rp766 miliar, dan Kabupaten Tana Toraja di urutan kelima dengan jumlah investasi Rp696 miliar.

Dari data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DMPTSP) Sulsel, selama tahun 2021, total investasi yang masuk di Sulsel sebanyak Rp 16,60 Triliun. Nilai itupun mengalami kenaikan 32,37 persen dari tahun 2020 lalu yang angka investasinya sebesar Rp 12,54 Triliun.

Adapun negara-negara yang berinvestasi di Sulsel, yakni, dari negara Kanada sebanyak Rp2,46 triliun, disusul China sebesar Rp665 miliar, Singapura Rp366 miliar, Malaysia Rp350 miliar, dan Australia Rp315 miliar.

Realisasi investasi ini pun lebih meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19. Realisasi investasi tahun 2021 itu, dengan rincian Penanaman Modal Asing (PMA) senilai Rp 4,52 Triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) senilai Rp 12,08 Triliun.
Investasi di tahun 2021 tersebut dengan jumlah proyek sebanyak 4.506 dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 16.115 orang.

Angka investasi ini pun berdampak pada berbagai sektor. Diantaranya angka kemiskinan yang menurun, angka pengangguran pun turut ikut menurun, serta perekonomian Sulsel ditahun 2021 mengalami pertumbuhan.

Berdasarkan data BPS Sulsel, angka kemiskinan Sulsel per bulan September 2021 sebesar 8,53 persen atau turun 0,25 persen jika dibandingkan Maret 2021 lalu; tingkat pengangguran terbuka (TPT) per Agustus 2021 berada pada angka 5,72 persen atau berhasil ditekan hingga 0,59 persen jika dibandingkan Agustus 2020. Selain itu, hal itu pun berdampak pada perekonomian Sulsel. Dimana secara kumulatif tahun 2021, perekonomian Sulsel tumbuh positif mencapai 4,65 persen.

Untuk terus meningkatkan investor tertarik melakukan investasi di Sulsel, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dibawah kepemimpinan Andi Sudirman terus berinovasi untuk menghadirkan layanan yang memudahkan dan cepat.

“Alhamdulillah, investasi kita senilai Rp 16,60 triliun atau mengalami peningkatan 32,37 persen. Tentu ini berkat dukungan dan sinergi dari seluruh pihak untuk berinovasi menghadirkan pelayanan yang mudah dan cepat,” ungkap Andi Sudirman, Sabtu (12/2/2022).

Dengan meningkatnya investasi, kata dia, diharapkan dapat mensejahterahkan masyarakat dan membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat. “Serta upaya dalam pemulihan ekonomi,” katanya.
Terpisah Koordinator Satgas Percepatan Investasi Wilayah Sulawesi, Anton Timbang di kantor Harian FAJAR, Kota Makassar, Sabtu 12 Februari 2022, menjelaskan untuk memudahkan investor masuk, ia memudahkan perizinan. “Kalau saya 14 hari paling lama izin investasi sudah keluar. Saya menjamin investor untuk masuk berinvestasi di Sulawesi,” tegas Anton yang juga Ketua KADIN Sultra.

Terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Kepala DPMPTSP Lutim, Andi Habil Unru menguraikan realisasi perizinan itu terdiri dari 24 jenis perizinan mu­lai dari izin gangguan hingga toko obat.

Adapun jumlah dan jenis per­izinan yang diterbitkan sejak tahun 2017 itu sebagai berikut rinci Habil adalah : Izin gangguan sebanyak 474, perjanjian kerja untuk wak­tu tertentu/ tak tertentu (PKWT/ PKWTT) sebanyak 780, izin akad sebanyak 221, pemberi kerja (13), pengesahan peraturan perusahaan (PP) sebanyak 2, surat izin kerja (SIK) Perawat 545.

Untuk jenis izin lainnya lanjut Habil terdiri dari surat izin praktek (SIP) Perawat sebanyak 3, SIP Per­awat Gigi sebanyak 29, SIP Dokter (106), SIP A (29), SIP Bidan (2), SIK Bidan (169), SIP Ahli tenaga laboratorium medik (ATLM) se­banyak 19, SIPTTK sebanyak 48, IMB sebanyak 363 dan izin usaha jasa konstruksi (IUJK) sebanyak 71.

Beberapa jenis perizinan yang juga terealisasi di tahun 2017 ada­lah izin lingkungan sebanyak 48, izin tempat penyimpanan semen­tara Limbah B3 sebanyak 2, izin prinsip sebanyak 23, izin pendirina lembaga kursus dan pelatihan seb­nayak 1, izin operasional rumah sakit/ klinik dan puskesmas seban­yak 7, SIK A (1), SIA (17) dan izin toko obat sebanyak 3.

Habil meminta semua pihak saling bersinergi untuk untuk men­dukung optimalisasi penyelengga­raan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) untuk penciptaan Iklim In­vestasi didaerah. yang berarti tidak ada lagi jenis izin yang dikelolah oleh Organisasi perangkat daerah (OPD) lain. (idr)

Lima Besar Daerah Tujuan Investasi di Sulsel Selama 2021

1. Kota Makassar : Rp8,30 Triliun
2. Luwu Timur : Rp2,70 Triliun
3. Kabupaten Gowa : Rp842 Miliar
4. Kabupaten Bantaeng : Rp766 Miliar
5.Kabupaten Tana Toraja : Rp696 Miliar

Tahun 2021 total investasi yang masuk di Sulsel : Rp16,60 Triliun
Tahun 2020 total investasi : Rp12,54 Triliun
Ada kenaikan 32,37 persen dari tahun 2020 ke tahun 2021.

Negara-negara yang berinvestasi di Sulsel :
Kanada : Rp2,46 Triliun
China : Rp665 Miliar
Singapura : Rp366 Miliar
Malaysia : Rp350 Miliar
Australia : Rp315 Miliar

  • Bagikan