Kawal Terbentuknya Provinsi Tana Luwu

  • Bagikan

* Visi Misi Ketum KKLR Arsyad Kasmar

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO — Badan Pengurus Pusat (BPP) Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) akhirnya memiliki ketua umum. Adalah H. Arsyad Kasmar yang terpilih secara aklamasi oleh enam tim formatur yang hadir dalam rapat secara daring, Jumat malam 11 Februari 2022, pekan lalu. Arsyad akan memimpin wadah tunggal organisasi Wija To Luwu (WTL) periode 2022-2027.
Pada pemaparan Visi-Misi, calon tunggal Ketua Umum KKLR, H. Arsyad Kasmar malam itu, sebelum ditetapkan, mengusung tagline “Luwu Raya Bersinergi”.

Arsyad mengungkapkan kalau Tana Luwu dari dulu adalah daerah yang diidam-idamkan. Daerahnya luas jika dibandingkan daerah lain di Sulsel. “Kalau ditanya apa visi Arsyad Kasmar, adalah Luwu Raya Berisnergi. Artinya siapaun di dalam harus bersinergi. Apapun agamamu, profesimu, dan latar belakangmu, demi satu tujuan untuk mewujudkan masyarakat Tana Luwu harmonis dan bersinergi berlandaskan asas kekeluargaan dan Ketuhanan Yang Maha Esa,” kata Arsyad melalui virtual malam itu.

Lalu, lanjut Arsyad, untuk mewujudkan visi di atas, maka ada beberapa hal yang akan ia lakukan. Yakni, Pertama, kita harus menjalin kebersamaan dan kepedulian sesama Wija To Luwu dimanapun berada. Kedua, mewujudkan jejaring masyarakat Tana Luwu yang kuat. “Kita ketahui pejuang dari Tana Luwu banyak. Sudah banyak yang sukses di rantau. Kini saatnya kembali membangun daerahmu,” ungkapnya.

Ketiga, menyediakan wadah, meningktkan kompetensi masyarakat Tana Luwu secara berkesimbungan. “Saya berpendapat dengan salah satu tim formatur, kalau tidak tabu orang Tana Luwu untuk berpolitik. Raih kemenangan lewat politk. Politik adalah cita-cita untuk menjadi seorang pemimpin. Kita akan mulai dari generasi muda. Kita mendorong banyak Wija To Luwu masuk dalam partai-partai untuk maju di provinsi, dan Senayan (DPR RI). Karena di Senayan itu sumber kekuasaan untuk menjadi Provinsi Tana Luwu. Impian saya yang juga sesuai cita-cita leluhur kita. Mari kita bangun Tana Luwu menjadi provinsi mandiri,” jelasnya.

Namun, ada hal yang perlu dibenahi terlebih dahulu. Yaitu, program ke depan. “Selesainya munas bersama, kita akan konsolidasi, kita akan bikin badan yang besar sehingga bisa menampung semua WTL dimanapun berada dengan tujuan satu membangun masyarakat Tana Luwu,” turutnya.
Sangat miris, kita lihat di Provinsi Sulsel, tidak ada kepala dinas dari WTL. “Saatnya kita tagih janji itu kepada pemimpin yang dulu datang waktu kampanye,” tegasnya.

Tana Luwu, Wanua Mappatuwo Na Ewai Alena.
Dalam konteks Pemilu dan Pilkada 2024, Arsyad menginginkan banyak generasi-generasi WTL berpolitik. “Kita harus pelajari dari sosok WTL yang suskes sebelumnya. Ada alm Andi Fachri Leluasa yang sukses. Jangan kita terbelakang dari organisasi lainnya di Sulsel. Ada organisasi Massenrempulu, Wija To Bone dan lainnya. Kita jangan kalah. Di Tana Luwu kaya potensi. Di pantai ada minyak, di Timur ada nikel. Barat ada emas, Selatan ada persawahan. Di segala bidang, WTL juga hadir. Sebut saja di bidang militer ada Mayjen TNi Dr Marga Taufiq, dan banyak kepala daerah dari Tana Luwu. Contohnya, Bupati Kolaka itu asli dari Bua,” katanya.

Arsyad juga mengungkapkan, akan bersinergi dengan daerah sekitarnya di Tana Luwu, dalam hal memperkuat eksistensi budaya Tana Luwu. “Kita sinergi dengan Kolaka, Kolaka Utara, Poso. Karena itu dulunya bagian dari Kedatuan Luwu. Kita backup budaya semakin kuat,” jelasnya. Untuk itu, Arsyad memimpikan Tana Luwu bersatu dan kuat.
Sementara itu, salah satu tim formatur H. Ismail memberikan nasehat kepada ketua umum terpilih.

H. Ismail menjelaskan, tidak menutup kemungkinan di akhir-akhir periode Presiden Jokowi, moratorium DOB akan kembali dibuka. Sebisa mungkin Ketua Umum KKLR jangan sering-sering tinggalkan Jakarta. “Kenapa kita inginkan sekretarian KKLR itu di Jakarta, ya salah satunya dekat dengan informasi DOB. Agar cepat dan tepat dalam bertindak.

Begitu moratorium dicabut, sebanyak ratusan calon DOB pasti akan menyerbu istana. Di sini perlu kesiapan kita dari WTL, baik di luar gedung istana dan di dalam istana untuk mengawal pembentukan DOB Kabupaten Luwu Tengah. Karena tidak bisa terwujud provinsi, kalau Luteng ini belum terbentuk, syaratnya itu dulu,” tutur H. Ismail, tokoh WTL di Papua.

H. Ismail juga menyebutkan, perlunya memaksimalkan peran dari anggota DPR RI asal Tana Luwu. “Ada dari PAN, Demokrat, Golkar. Sinergikan, karena penentuan calon DOB yang akan diusung itu ada di Komisi II DPR RI,” sebutnya.

Pasca penetapan ketua umum, selanjutnya tim formatur bersama ketua akan melakukan rakor penetapan susunan pengurus di Jakarta selama dua hari, dimulai, Sabtu-Ahad (19-20 Februari 2022).

Pada malam penentuan ketua umu, enam tim formatur yang hadir adalah H. Ismail, Kaeruddin Anas, Dr dr Andi Arus Victor, H. Jaya Lupu, Buhari Kahar Muzakkar, dan Dr Syamsul. Sedangkan Hj Andi Idhanursanty berhalangan bergabung.

Selamat Dari Gubernur

Sementara itu, Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan selamat atas terpilihnya Arsyad Kasmar sebagai Ketua Umum BPP KKLR.

“Atas nama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan secara pribadi, kami menyampaikan selamat atas terpilihnya Bapak Arsyad Kasmar sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) periode 2022-2027,” kata Andi Sudirman, Sabtu (12/2/2022).

Andi Sudirman berharap, dibawah kepemimpinan Arsyad Kasmar, KKLR semakin kuat dalam mempererat tali silaturahmi dan sinergi untuk kemajuan Luwu Raya. Yang meliputi Kabupaten Luwu, Kabupaten Luwu Utara, Kota Palopo dan Kabupaten Luwu Timur.

“Kita berharap Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) turut ikut berpartisipasi dalam membangun Sulsel. Mari kita bersama saling bahu membahu, memberikan ide, masukan kepada kami untuk kesejahteraan masyarakat banyak. Demi terwujudnya Luwu Raya bersinergi,” pungkasnya. (idr)

  • Bagikan