Ini Sederet Fakta Aneh di Musda AMPI Sulsel; Dari DPP Paksa Aklamasi Sampai Ada Yang Jual Nama Airlangga

  • Bagikan

Ketua SC Musda, Nasruddin Upel. --ist--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Musda AMPI Sulsel yang berujung ditetapkannya Andi Nurhaldin Halid sebagai ketua terpilih secara aklamasi, Senin dini hari (10/10) menyisakan sederet fakta menarik. Dua di antaranya adalah langkah DPP AMPI yang berkehendak memaksakan calonnya, hingga ada yang menjual-jual nama Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto.

Berikut Sederet Fakta Musda yang dilaksanakan di Hotel Swiss Bell Losari itu;

  1. Awalnya calon tunggal, berubah menjadi dua

Ketua SC Musda, Nasruddin Upel memastikan Musda awalnya secara resmi telah menetapkan 1 calon yaitu Andi Nurhaldin Halid. Padahal Musda telah membuka ruangan kepada setiap kader untuk mencalonkan diri.

Jadwal pendaftaran bakal calon ketua dikonsultasikan kepada DPP. Hasilnya disepakati pengambilan formulir dibuka mulai tanggal 21-23 September 2022.

Kemudian dilanjutkan pengembalikan formulir tanggal 24-27 September.

"Kedua hasil verifikasi berkas bakal calon ketua, ternyata 24 DPD AMPI kabupaten/kota mendukung bakal calon ketua Andi Nurhaldin ditandai dengan surat rekomendasi. Kami SC bertindak sebagai wasit, penentuan calon ketua itu adalah wewenang peserta dalam hal ini 24 DPD AMPI kabupaten/kota sebagai peserta penuh dan pemilik suara," tegas Upel.

Nasruddin Upel melanjutkan, DPP belakangan menambah calon Ketua atas nama Muhammad Natsir. Padahal Natsir sama sekali tidak memenuhi syarat sebagai calon. Yang paling nyata, Natsir tidak mengantongi syarat calon berupa dukungan dari minimal 1/4 dari total pemilik suara. Syarat itu setara dengan 7 rekomendasi dari total 26 pemilik suara.

Penambahkan calon ketua itu di luar hasil verifikasi dan penjaringan bakal calon ketua yang telah dilakukan oleh SC.

Forum musda akhirnya menerima keinginan DPP memaksakan Natsir sebagai calon ketua meski tidak memenuhi syarat.

Muhammad Natsir saat ini juga tercatat sebagai Ketua Presidium Kahmi Sulsel. Level organisasi yang jauh di atas organisasi pemuda yang berhimpun di bawah KNPI.

Salah satu Ketua AMPI Kabupaten merasa heran mengapa Muhammad Natsir sebagai yang sudah berstatus Ketua Presidium Kahmi mau turun kelas menjadi Ketua AMPI.

  1. DPP Ingin Memaksakan Muhammad Natsir Dipilih Lewat Musyawarah Mufakat

Setelah menambahkan Muhammad Natsir sebagai calon, DPP ingin memaksakan agar pemilihan ketua dilakukan secara musyawarah mufakat dan menetapkan Muhammad Natsir.

Dalam perkembangan forum Musda itu, keinginan DPP ini ditolak oleh peserta Musda yang sudah menentukan pilihannya dari awal melalui rekomendasi kepada Andi Nurhaldin.

Ketua SC juga memastikan poin untuk dilakukan Musyawarah Mufakat sama sekali tidak diinginkan peserta musda.

  1. Ada yang jual nama Airlangga Hartarto

Kehadiran Muhammad Natsir sebagai calon diiringi isu yang menjual nama Ketua Umum Airlangga Hartarto. Di tengah Musda itu, berhembus kabar bahwa Muhammad Natsir adalah figur yang diinginkan oleh Ketum Airlangga Hartarto. Tidak peduli apa keinginan forum Musda tersebut, harus bisa menggolkan Muhammad Natsir sebagai Ketua AMPI Sulsel yang baru.

  1. DPP Walk Out dari Sidang Musda

Setelah memaksakan kehendak untuk menggelar pemilihan ketua dengan cara musyawarah mufakat gagal, DPP akhirnya mengambil sikap walk out dari arena Musda.

Salah satu pimpinan sidang perwakilan DPP AMPI itu Gideon, Ketua Bidang Organisasi dan Pembinaan Wilayah DPP AMPI.

Gideon menginginkan pemilihan ketua DPD AMPI Sulsel dilakukan melalui musyawarah mufakat.

Keinginan Gideon rupanya tidak sejalan dengan peserta musda. Kader AMPI daerah menginginkan pemilihan ketua dilakukan melalui pemunguatan suara, atau voting.

"Kami dari DPP menunda pelaksanaan musda ke-IX AMPI Sulsel dikarenakan tidak bisa bermufakat di dalam forum. Kami memutuskan untuk meninggalkan lokasi dan tidak dapat dilanjutkan dikarenakan pimpinan sidang salah satunya adalah unsur DPP yang memiliki mandat resmi,” kata Gideon dalam press rilis DPP AMPI kepada wartawan Senin (10/10/2022).

Gideon berpandangan, forum musda tidak bisa dilanjutkan dan tidak sah tanpa kehadiran unsur DPP AMPI.

Gideon menjadikan tata tertib musda Pasal 10 sebagai dasar menganggap forum musda tidak bisa dilanjutkan.

“Kalau ada musda yang dilanjutkan tanpa kehadiran DPP AMPI sesuai dengan tatib musda pasal 10, maka musda tersebut adalah musda Ilegal,” katanya.

Menanggapi keluarnya DPP dari arena Musda ini, di mata Ketua SC, bukan berarti deadlock. Ada perbedaan deadlock dengan walk out. Deadlock itu ketika sidang ricuh dan tidak dapat dilanjutkan. Tapi yang terjadi dengan DPP adalah memilih meninggalkan sidang karena tidak bisa meyakinkan forum agar menetapkan Muhammad Natsir sebagai Ketua lewat musyawarah mufakat.

  1. Forum Musda Lanjut, Tetapkan Nurhaldin sebagai Ketua terpilih

Setelah unsur DPP meninggalkan arena, Koordinator Steering Commitee Nasruddin Upel memutuskan tetap melanjutkan forum.

Lima pimpinan sidang berkurang 1 dari unsur DPP yang waktu out. Setelah itu, Alif Aksara Raja menjadi pimpinan sidang untuk melanjutkan Musda.

Musyawarah Daerah IX DPD AMPI Sulsel pun berakhir Senin 10 Oktober 2022 dini hari dengan menetapkan Andi Nurhaldin sebagai Ketua AMPI Sulsel. Sesuai mekanisme dan aturan yang berlaku.

"Musda IX AMPI Sulsel ini juga menetapkan Andi Nurhaldin Nurdin Halid sebagai Ketua terpilih secara Aklamasi. Untuk selanjutnya akan melanjutkan tongkat estafet keemimpinan organisasi pemuda pembaharu ini," kata pengurus AMPI Sulsel, Nasruddin Upel. (*/pp)

  • Bagikan