70 Jiwa di Marobo Masih Terisolir

  • Bagikan
Akses jalan Lingkungan Marobo, Kel. Salubattang, Kec. Telluwanua, Palopo, masih tergenang banjir setinggi lutut orang dewasa, menyebabkan wilayah tersebut terisolir.--ft: istimewa--

Komunitas Ramai-ramai Salurkan Bantuan

PALOPO-- Ada 30 Kepala Keluarga (KK) dan 70 jiwa masih berada di tenda pengungsian Marobo, Kelurahan Salubattang, Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo, Selasa, 11 Oktober 2022 kemarin. Itu terdiri yang terdiri dari 15 bayi di bawah lima tahun (Balita) serta 10 manusia lanjut usia (Manula)

Hari ketiga banjir di Marobo, tercatat ada 13 rumah warga yang masih terendam banjir. Ketinggian air dalam rumah rata-rata mencapai perut orang dewasa.

"Sudah tiga hari kami di tenda pengungsian. Sejumlah bantuan alhamdulillah sudah kami terima dan semoga yang memberikan bantuan kami doakan banyak rejeki dan panjang umur," kata Imam Masjid Marobo, Almu'min, kepada Palopo Pos, Selasa, 11 Oktober 2022.

Warga yang mengungsi, dilaporkan masih dihantui rasa was-was. Apalagi, jika malam hujan pasti turun.

"Kita masih bertahan di posko pengungsian karena air di rumah masih setinggi perut orang dewasa," katanya.

Pantauan Palopo Pos, sejumlah komunitas di Kota Palopo ramai-ramai menyalurkan bantuan kepada korban banjir di Kel. Salubattang, Kec. Telluwanua, Selasa, 11 Oktober 2022 kemarin.

Di antaranya, Relawan Roemah Makan Rakjat (RMR) Luwu Raya yang diketuai H Hilal, menyalurkan 570 porsi nasi kotak dalam dua hari terakhir. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Palopo, dr Abdul Syukur Kuddus bersama rombongan. Ketua Partai Gelora Palopo, Budi Sada bersama rombongan, dan lainnya. (berita terkait di halaman 5 dan 3). (ded/ikh)

  • Bagikan