TPA Mancani Terapkan Sistem Sanitary Landfill

  • Bagikan
MENGAIS REZEKI DARI SAMPAH. Sejumlah warga mencari barang yang sudah dibuang yang nantinya bisa dijual untuk menghasilkan uang di TPA Mancani, Kota Palopo, Jumat 13 Januari 2023. IDRIS PRASETIAWAN/PALOPO POS

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID PALOPO -- Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mancani, dikatakan Kepala DLH Kota Palopo, Hj St Baderiah, S.Pd.,M.Si, diterapkan Sanitary Landfill.

Yang mana sistem pengelolaan (pemusnahan) sampah dengan cara membuang dan menumpuk sampah di lokasi cekung, memadatkannya, dan kemudian menimbunnya dengan tanah untuk menghindarkan berbagai masalah sosial karena bau menyengat yang dihasilkan dari pembusukan sampah. Hal ini juga dilakukan agar bibit penyakit yang ada dalam sampah tidak sampai ke wilayah pemukiman.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palopo memprediksi peningkatan volume sampah sekira 10 persen di tahun 2023, utamanya sampah organik atau sampah basah. Peningkatan volume sampah ini disebabkan pola hidup masyarakat yang berubah. Jika hari biasa volume sampah 50-80 ton per hari, maka saat Ramadan bisa mencapai 90-100 ton.

Ia menambahkan, titik-titik sampah yang paling banyak berpusat di pemukiman warga, pusat-pusat perbelanjaan, baik pusat perbelanjaan modern seperti mall, swalayan, maupun pusat perbelanjaan tradisional seperti pasar rakyat.

St Baderiah mengatakan pengangkutan sampah yang dilakukan petugas kebersihan DLH Kota Palopo dilakukan setiap pagi, siang, dan sore hari.

Untuk itu, warga Palopo diminta untuk membuang sampah pada jam-jam tertentu, agar tak ada lagi sampah yang berserakan setelah armada sampah mengangkut sampah warga.

”Armada kami melakukan pengangkutan sampah setiap harinya sebanyak tiga kali. Yakni pada pagi hari pukul 07.00 Wita, siang hari pukul 13.00 Wita, dan malam hari pukul 19.00 Wita. Untuk itu, diimbau kepada warga agar membuang sampah sebelum jam tersebut, agar sampah bisa terangkut seluruhnya tak ada lagi yang tertinggal,” sebutnya, Sabtu 7 Januari 2023.(rhm)

  • Bagikan