Sekprodi IAT IAIN Palopo Raih Gelar Doktor pada Usia 32 Tahun

  • Bagikan

* Citizen Reporter
Ilham Akbar, Hasniar, Fidya
(Mahasiswa Magang IAIN Palopo)


PALOPOPOS. CO. ID, BALANDAI
Sekertaris Peogram Studi (Sekprodi) Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) IAIN Palopo, Dr. Amrullah Harun, S.Th.I., M.Hum berhasil meraih gelar S3-nya pada usia 32 tahun. Ia mendapatkan full beasiswa selama masa kuliahnya.

Dosen yang akrab disapa Arul ini lahir di Sinjai, 28 April 1988 dari pasangan Harun dan Asma Abdullah. Ia berasal dari keluarga nelayan dan menjadi satu-satunya anak yang mencapai
pendidikan S3 di keluarganya.

Amrullah sendiri menempuh pendidikan di SDN 02 Balangnipa Sinjai, dan melanjutkan Pesantren Pendidikan Islam Darul Abrar selama 5 tahun di Bone. Lanjut mengikuti ujian
persamaan selama 1 semester di Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai.

Semasa sekolah, Amrullah gemar sekali mengikuti MTQ hingga keluar kota dan selalu meraih tiga besar dalam perlombaan tersebut. Tak hanya itu, ia juga sering mengikuti lomba hafalan
qur’an, tahfidzul qur’an, cerdas cermat qur’an, dan juga pernah membawa nama sekolahya mengikuti jambore nasional sekaligus menjuarai jambore tingkat kabupaten yang diadakan di
Sinjai.

Di bangku perkuliahan S1, ia dihadapkan oleh tiga pilihan yakni mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam, beasiswa di Sudan, dan full beasiswa program tafsir hadits.

Namun dengan segala pertimbangan yang ada Arul kemudian memilih Program Tafsir hadits.

“Karena saya liat dosen-dosen di Sudan tidak jauh beda hanya beda tempat, dan saat itu banyak bisikan bahwa sudah lagi konflik maka dari itu saya memilih tafsir hadits,” ujarnya kepada penulis, Kamis,, 31 Agustus 2023.

Pada tahun 2010 Amrullah ingin melanjutkan lagi pendidikan S2 dengan beasiswa. Namun Arul tidak lolos pada tahap beasiswa ini sehingga hal ini dimanfaatkan olehnya untuk kursus Bahasa Inggris di Kediri selama enam bulan.

Setelah itu Arul berniat berkuliah ke luar negeri, dengan negara tujuan yaitu Leiden, Belanda. Namun Arul berkali kali gagal dalam penerimaan beasiswa.

Pada tahun 2011 Arul kembali mencoba daftar S2 di UIN Sunan Kalijaga tanpa beasiswa. Di tengah tengah perkuliahan Arul kembali mencoba daftar beasiswa LPDP dan lulus pada beasiswa tersebut. Arul menyelesaikan pendidikan S2 di tahun 2013.

Pada tahun itu juga, Arul kembali ke Makassar dan diterima menjadi dosen honorer. Ia juga nyambi jadi pegawai Telkomsel pada waktu itu. Sempat mendaftar untuk beasiswa LPDP
S3 namun pada saat itu ia gagal dan mencoba beasiswa "5000 Doktor" pada tahun 2015 dan berhasil lolos. Arul lulus pada tahun 2020 pada umurnya yang masih 32 tahun.

“Sejak kuliah dari S1-S3 tidak pernah merepotkan orang tua, dan orang melihatnya saya berhasil di beasiswa tetapi orang tidak melihat bahwa saya juga berkali-kali gagal di beasiswa”.
tegasnya.

Setelah menempuh pendidikan S3, Arul mencoba peruntungannya dengan mendaftar dosen PNS di IAIN Palopo yang pada saat itu hanya satu orang yang diterima. Dengan segala usaha yang dicurahkan ia pun lolos menjadi salah satu dosen PNS di IAIN Palopo.

Sejak bergabung dalam program studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, sudah ada beberapa mahasiswa yang berhasil menempuh pendidikan hingga keluar kota yang dimana hal tersebut baru terjadi.

“Alhamdulillah sejak saya secara pribadi masuk di program studi IAT, sudah ada mahasiswa yang melanjutkan studi di Makassar dan di Jogja, yang sebelum-sebelumnya kalau kita lihat daftar alumni belum ada yang melanjutkan,” ungkapnya.

Amrulla secara pribadi mengatakan tidak terlalu suka dengan jabatan struktural. Namun karena amanah dan demi kemajuan kampus dan juga kemajuan prodi, akhirnya ia pun menerima jabatan tersebut.

“saya sudah memberikan kesempatan kepada yang lain yang lebih potensial, lebih senior, dan lebih berhak tapi pada akhirnya pilihannya tetap jatuh ke saya dan saya harus menjalankan
amanah itu”. tutupnya. (*/ikh)

  • Bagikan