KIB Tak Ingin Usung Capres yang yang Politik Identitas dan Aliran, Ini yang Diinginkan

  • Bagikan
Ketua Golkar Airlangga Hartarto. --jawapos--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terus membuat manuver menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Kini, koalisi yang digagas tiga partai besar ini, Golkar, PAN dan PPP, menyebut persyaratan atau kriteria bakal capres yang akan diusungnya kelak.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, mengatakan, KIB ini tidaklah afdal kalau koalisi ini nantinya tidak mengusung kandidat capres.

Adapun capres yang akan diusung KIB mendatang menurut Airlangga hanya mengatakan ciri-cirinya. ''Kita harap mereka yang tidak termasuk dalam kategori politik identitas,'' jelasnya.

Walau tidak secara gamblang menjelaskan siapa capres yang bakal diusung namun publik menangkap sinyal KIB bakal menggadang capres yang akan didukung Jokowi yang tercermin dengan Projo, relawan pendukung Jokowi dengan KIB.

"Ya tentunya dalam kita ini kan semua anggota kabinetnya Pak Jokowi dan menjadi koalisi pendukung Pak Presiden Jokowi. nah salah satu tujuan dari KIB mengamankan program, mensukseskan sampai 2024," elak Airlangga.

Namun Menteri Koordinator Perekonomian ini mengakui jika pasangan capres yang akan diusung kelak yang bisa melanjutkan program pembangunan yang telah dirintis Jokowi, seperti program Ibu Kota Negara (IKN).

"Ya tentu IKN itu kan sudah Undang-undang dan sudah kesepakatan seluruh partai. Jadi seluruh undang-undang itu harus dijalankan karena ada sumpahnya ke depan pemerintah akan menjalankan UUD 1945 plus Undang-undang," jelasnya, seperti dilansir detik.com.

Syarat lainnya, anti politik aliran kemudian bisa menghadapi tantangan yang 5C, yakni pemulihan ekonomi pasca COVID-19, siap menghadapi krisis akibat perang Rusia-Ukraina yang kemudian berdampak besar bagi perekonomian dunia, climate change, kenaikan harga komoditas mulai dari energi hingga pangan, serta cost of living atau gejolak inflasi. (net/pp)

  • Bagikan