Bung Kobu’: Ganjar Sosok Pribadi Yang Sangat Sederhana, Merakyat dan Bukan Pencitraan

  • Bagikan
Mantan Anggota DPR RI Jacobus Kamarlo Mayong Padang bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID,RANTEPAO - Jacobus Kamarlo Mayong Padang Mantan Anggota DPR RI 2 Periode, ungkapkan kesan yang tidak dapat dilupakan dari sosok Ganjar Pranowo,saat bersama di Parlemen di Senayan.

Dimana ketika pulang kantor dirinya dipungut di pinggir jalan,hingga numpang mobil ke Ganjar Pranowo, itulah kesan yang tidak dapat dilupakan oleh Jakobus Kamarlo Mayong Padang, atau akrab disapa Bung Kobu'.

Bung Kobu' dan Ganjar Pranowo dua kader Partai PDI Perjuangan yang tidak diragukan lagi dari segi berpolitik dan bekerja untuk rakyat.

Mereka berdua perna bersama di senayan periode 2004–2009 Fraksi PDI Perjuangan,saat itu Bung Kobu menjabat sebagai sekertaris Fraksi.

Banyak hal yang sangat berkesan selama mereka duduk sebagai wakil rakyat di DPR RI.

Salah satunya ketulusan Ganjar yang tak dapat dilupan oleh Kobu', ketika saat itu sering ia berdiri dipinggir jalan dalam kompleks perumahan DPR RI di Kalibata, menunggu siapa yang lewat untuk ke Gedung DPR RI.

Disaat itulah dengan seringnya Ganjar menawarkan Bung Kobu' untuk naik di mobil miliknya.

"Bayangkan yah, waktu itu saya sekertaris fraksi tapi sering berdiri dipinggir jalan menunggu siapa yang lewat. Dan yang sering memungut saya yah bung Ganjar." senyum Kobu' mengenang kebersamaan mereka" ,ungkapnya Sabtu ,25 Juni 2022. Melalui sambungan WhatsAppnya.

Bagi Bung Kobu' Ganjar adalah sosok pribadi yang sangat sederhana, merakyat dan bukan pencitraan.

"Dia orang yang ramah dan sederhana, orang merakyatlah dan itu tidak dibuat- buat, bukan pencitraan. Kalau pencitraan kan pasti dibuat-buat, artinya berpura-pura, nah orang yang berpura-pura tidak mungkin tahan lama paling lama 3 bulan tahan. Sementara bung Ganjar sudah dari dulu begitu," ungkap Kobu'.

Selain itu, menurut Bung Kobu' yang paling penting adalah beliau memiliki ketulusan dan keseriusan dalam mengemban tugas dan amanahnya dan itu sangat dibutuhkan.

"Pemihakannya kepada rakyat yang tidak berdaya dan itulah esensi kemerdekaan yang tidak banyk dipahami orang, yakni memerdekakan rakyat yang lemah dari penderitaan," tutup Kobu'. (alb)

  • Bagikan