Forkopimda Palopo Ajak Masyarakat Tenang

  • Bagikan
FORKOPIMDA Kota Palopo memberikan tanggapan di Polres Palopo terhadap situasi keamanan dalam Kota Palopo pasca aksi pelemparan dan aksi demo beberapa hari lalu yang menyebabkan seorang security Kejari Palopo meninggal. IDRIS/PALOPO POS

Terkait Sejumlah Aksi Pelemparan Kampus dan Asrama Mahasiswa

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Forum Komunikasi Pimpinan (Forkopimda) Kota Palopo menagaj masyarakat Kota Palopo untuk tetap tenang dan menjaga keamanan masing-masing lingkungan.

Sebagaimana diketahui, beberapa hari lalu, sejumlah aksi teror berupa pelemparan sejumlah bangunan kampus dan asrama mahasiswa oleh sekelompok massa tidak dikenal masif terjadi.

Untuk itu, dalam jumpa pers yang dilakukan di Mapolres Palopo, dihadiri Wali Kota Palopo, HM Judas Amir, Kapolres Palopo AKBP Muhammad Yusuf Usman, Dandim 1403 Palopo, Letkol Inf Afriadi Nidjo, Rektor Unanda Dr Annas Boceng, Kadis Pora Lutra Jumain Mappile, dan sejumlah perwakilan kampus di Kota Palopo, forkopimda meminta masyarakat tetap tenang.

Kapolres Palopo AKBP Muhammad Yusuf Usman mengungkapkan, Kota Palopo adalah kota yang aman dan kondusif, sehingga perlu tetap dijaga.

Pasca kejadian yang terjadi Jumat siang 22 Juli 2022, usai pemakaman almarhum Abdul Aziz terhadap asrama mahasiswa dan gedung salah satu kampus, oleh Kapolres Palopo menegaskan timnya sudah melakukan identifikasi kerusakan dan melakukan olah TKP. "Kalaupun ditemukan ada unsur pidana dalam aksi penyerangan tersebut, oleh kami akan lakukan proses," kata Kapolres.

Ditambahkan Rektor Unanda, Dr Annas Boceng dalam kesempatan jumpa pers bersama forkopimda Kota Palopo mengungkapkan, aliansi yang terkait demo di Kejari Palopo tidak ada hubungannya dengan Universitas Andi Djemma. "Yang namanya Aliansi Gempur itu bukan dari Unanda. Dari pihak kampus hanya mengakui organisasi mahasiswa yang sudah di SK-kan. Misalnya BEM Unanda, himpunan mahasiswa tiap fakultas, dan Unit Kegiatan Mahasiswa Unanda. Jadi kami tidak ada hubungannya dengan aliansi Gempur ini," ujar Rektor Unanda dengan tegas.

Pada kesempatan itu juga, Rektor Unanda memberikan apresiasi tinggi kepada jajaran Polres Palopo yang bekerja keras melakukan penuntasan kasus ini. "Kami selaku akademisi mendukung kerja-kerja Polres Palopo melakukan pengusutan dan proses sesuai hukum berlaku," ujar Rektor.
Terkait dengan adanya sejumlah fasilitas kampus Unanda yang hancur, rektor sekali lagi di forum itu mengatakan mendukung langkah-langkah penyelesaian. Lantaran beberapa fasilitas kampus mengalami kerusakan akibat aksi anarkis tersebut.

Akibat adanya teror tersebut pihak kampus lalu berinisiatif meliburkan aktivitas perkualiahan di seluruh kampus Unanda. Dan rencananya, Senin hari ini, jika sudah dirasa kondusif, aktivitas perkualiahan sudah dapat dibuka kembali.

Hadir juga Wali Kota Palopo, HM Judas Amir yang sebelumnya mengatakan kasus ini sudah selesai. Karena kesiapan keamanan mengawal kasus ini sudah sangat siap. Polres Palopo sudah mengerahkan seluruh anggotanya mengamankan objek-objek yang rawan diserang. (idr)

  • Bagikan