Menkes: Belum Ada Kasus Cacar Monyet di Indonesia!

  • Bagikan

RS di Palopo Siaga, Sudah Siapkan Ruang Isolasi Jika Temukan Kasus

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Kementerian Kesehatan menyatakan belum ada kasus positif cacar monyet di Tanah Air. Beberapa kasus suspect yang diperiksa dalam sebulan dipastikan negatif.

Hingga saat ini menurut Menkes Budi Gunadi Sadikin, sudah ada 11 suspek cacar monyet yang dinyatakan 'discarded'. Meski belum ada kasus positif, upaya proteksi terus ditingkatkan.

"Memang monkeypox ini sudah beredar di beberapa negara dan dinaikan oleh WHO statusnya satu level di bawah pandemi. Kita sudah ada 11 suspek monkeypox karena ada bintik-bintik merah di tubuhnya tapi setelah dicek bukan monkeypox tapi cacar biasa atau varisela kita sebutnya," ucapnya dalam acara Economic Outlook 2022 CNBC Indonesia TV, Senin (8/8/2022).
"Jadi sampai saat ini kita belum menemukan adanya monkeypox di Indonesia," sambungnya.

Ia menambahkan, Kemenkes RI sudah menjalin komunikasi dengan berbagai dinas kesehatan di daerah untuk memastikan surveilans cacar monyet terus dilakukan. "Kita sudah komunikasi terus dengan dinas-dinas kesehatan mulai dari 3 juli untuk memastikan surveilansnya jalan," terangnya.

Empat RS di Palopo Tetap Siaga

Di Kota Palopo, sejumlah Rumah Sakit (RS) di Kota Palopo baik milik pemerintah maupun swasta hingga kini belum menerima satu pasien suspek cacar monyet.

Namun, pihak RS tetap siaga menyiapkan perawatan khusus para pasien yang terinfeksi cacar monyet atau monkeypox. Direktur Utama (Dirut) RSUD Sawerigading Kota Palopo, dr Nasaruddin Nawir, SpOG kepada Palopo Pos, Selasa 9 Agustus 2022 menyatakan, saat ini RSUD Sawerigading belum menerima pasien yang memiliki gejala monkeypox atau cacar monyet.

“Di RSUD Sawerigading dan RS St Madyang belum ada pasien yang memiliki gejala monkeypox. Saya sudah cek ke pelayanan medik, juga tidak ada,” kata dr Nasar yang juga Direktur RS St Madyang siang kemarin.

Terkait penanganan pasien Monkeypox, pihak RSUD Sawerigading sudah cukup berpengalaman merawat pasien yang membutuhkan isolasi khusus, seperti merawat pasien Covid-19.

“Kita sudah punya pengalaman penanaganan pasien Covid-19. Ruangannya sudah ada isolasi dan kami siap. Untuk pasien satu dua juga ada ruangan khusus,” jelasnya.

Senada juga disampaikan Direktur RS Mega Buana, dr Herman Jaya. Pihak RS Mega Buana juga belum menemukan adanya pasien dengan gejala Monkeypox.

''Belum ada pasien Monkeypox. Tapi jika memang ada, tim medis kami selalu siap untuk menanganinya,'' tegas dr Herman.

Jika memang ada seperti itu, tim medis yang bertugas di divisi infeksi juga sudah disiagakan menangani pasien cacar monyet dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.
Sebab, cacar monyet kan penularannya dari udara atau airbone ya penyebarannya kayak flu begitu.

“Jadi petugas perlu pakai APD atau alat pelindung diri. Penangannya secara khusus. Kalau petugas ada perawat, dokter, tim dokter anak, dokter dewasa sudah siap. Dokter pendukung juga sudah siap,” pungkasnya.

Sementara itu, Direktur RS Bintang Laut, Palopo, drg Yulianti Wirawan juga menyatakan belum menerima pasien dengan gejala monkeypox. ''Semoga tak ada di Kota Palopo. Tapi kami tim medis RS Bintang Laut tetap siaga dan siap menangani jika memang ada pasien tersebut,'' tegasnya. (rhm/idr)

  • Bagikan