Dua Truk Asal Jeneponto Ditemukan Angkut 19 Ekor Kerbau, Polres Tana Toraja Kawal Pemulangan

  • Bagikan

Dua unit truk berisi 19 ekor kerbau diamankan dan dikawal pemulangannya dari Rantelemo ke perbatasan Tana Toraja-Enrekang di Salubarani oleh tim Sat Samapta Polres Tana Toraja, Kamis (11/8/2022). --risna--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, TANA TORAJA - Ditemui dua truck berisi 19 ekor ternak kerbau masuk di wilayah kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Kamis (11/8/2022) dini hari.

Satuan Gugus Tugas (Satgas) Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Pemkab Toraja Utara melakukan pemeriksaan dan meminta kepada kedua truk agar memulangkan kembali kerbau dari daerah asalnya yang dilakukan secara estafet.

Personel Samapta Polres Tana Toraja mengambil bagian yaitu mengawal pemulangan kerbau setelah menerima estafet dari Satgas PMK Toraja Utara.

Dikawal oleh Kasat Intelkam, Kasat Reskrim Polres Toraja Utara, AKP. Eli Kendek beserta personel TNI Kodim 1414 Tana Toraja.

“Tengah malam hari kami terima estafet pemulangan 19 ekor kerbau asal Jeneponto dari Satgas PMK Toraja Utara yang dikawal dan dijemput di perbatasan Rantelemo,” ujar Kasat Samapta Polres Tana Toraja, AKP. Gunarni Munda.

Dijemput di perbatasan Rantelemo, kemudian dikawal ke perbatasan Tana Toraja-Enrekang di Salubarani.

“Dua unit kendaraan personel Samapta digunakan untuk memastikan pengawalan berjalan aman, dan saat diperbatasan Salubarani dikawal Polres Enrekang untuk melanjutkan estafet pemulangan,” terangnya.

Kata Gunardi, kedatangan 19 ekor kerbau tersebut melanggar Surat Edaran Bupati Tana Toraja dan Toraja Utara tentang imbauan Pencegahan dan Penanganan Penyebaran PMK.

Berisi tentang larangan keluar dan masuk hewan ternak berkuku belah dengan dasar penanganan darurat PMK di Tana Toraja dan Toraja Utara yang didukung penuh pihak kepolisian.

Kapolres Tana Toraja, AKBP. Juara Silalahi mengatakan pihaknya tengah fokus pada penanganan darurat PMK, meski pos-pos penjagaan lalu lalang hewan di perbatasan sudah dicabut.

“Pengawalan pemulangan dilakukan Samapta contohnya pada malam hari, dan personel ikhlas bekerja kawal dari Rantelemo hingga ke Salubarani,” pungkasnya.

Kata Juara Silalahi, memang benar virus PMK tidak mengkontaminasi manusia, namun penyebarannya sangat cepat dan mematikan bagi hewan ternak berkuku belah seperti sapi atau kerbau.

Menurutnya akan fatal akibatnya jika sampai hewan terjangkit PMK dikonsumsi dagingnya oleh manusia, mak itu tetaplah bersikap bijak. (risna)

  • Bagikan