Kasat Reskrim Luwu: Tunggu Analisa Dokfor Polda Sebulan

  • Bagikan
Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Jhon Paerungan SH

Mayat Tanpa Kepala di Walbar Kuat Dugaan Pekerja Tower yang Hilang

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, WALMAS -- Polres Luwu mengambil alih kasus mayat tanpa kepala di Desa Ilan Batu Uru, Kecamatan Walenrang Barat (Walbar) Walmas, Kabupaten Luwu.
Untuk mengidentifikasi identitas korban, Polres Luwu, mendatangkan Tim Dokter Forensik (Dokfor) Polda Sulsel.
Mengenai motif dari kasus tersebut, Polres Luwu belum bisa menganalisa sampai disitu.

Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Jhon Paerungan SH, mengatakan, penyidik Polres Luwu belum bisa menganalisa motif dari mayat tanpa kepala. "Belum dapat disimpulkan, karena masih dianalisa Tim Dokfor Polda Sulsel. Kita tunggu saja hasilnya," kata Jhon Paerungan, Senin, 5 September 2022.

Mantan Kasat Reskrim Polres Tana Toraja itu menjelaskan, dia tidak tahu menahu soal kapan hasilnya bisa diketahui.

Tapi yang jelasnya, sambung dia, paling lama satu bulan. "Iya, memang lama, karena DNA maupun ciri-ciri lainnya harus dipastikan jelas," bebernya.

Perwira tiga balok itu menambahkan, tim inafis Polres Luwu serta Dokfor Polda Sulsel, telah melakukan olah TKP. Bahkan keterangan sejumlah saksi sudah diambil penyidik.

Kuat Dugaan Pekerja Tower
Terpisah, di RSUD Sawerigading, seorang warga Bassiang Timur, Kecamatan Ponrang Selatan, Kabupaten Luwu, bernama Daeng Tula yakin jika mayat tanpa kepala yang ditemukan di Desa Ilanbatu Uru Kecamatan Walenrang Barat, adalah sepupunya yang menghilang sebulan lalu bernama Usman warga Makassar.

Keyakinan ini didapatkan ketika mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawerigading Palopo, dua hari setelah penemuan mayat itu. Ada ciri-ciri yang kemiripannya sama dengan sepupunya Usman. Diantaranya pusar yang menjulur keluar, alat kelamin yang disunat kampung serta berkaki O. “Tim yang memandikan menyampaikan seperti itu ciri-ciri mayat, sepupu satu kali saya namanya Usman persis seperti itu yang disebutkan ciri-cirinya tapi karena belum bisa dipastikan maka kami menunggu hasil saja mayat tidak bisa kami bawa, “ujarnya saat ditemui di kediamannya.

Ia lanjut bercerita, Usman menghilang pada Kamis tanggal 11 Agustus, pada sore hari jelang Salat Magrib. Usman bersama beberapa temannya dari Makassar datang ke Dusun Poporang, Desa Lempe' Pasang, Walenrang Barat, Kabupaten Luwu. Tujuan kedatangannya mengerjakan proyek tower di lokasi perkampungan yang masih sepi itu. Pada hari Kamis usai kerja, Usman bersama dengan beberapa temannya makan bersama di rumah Kepala Dusun Poporang tempat mereka tinggal. Selesai makan, Usman keluar dari rumah diduga ke bawah sungai yang tak jauh dari rumah.

Semenjak saat itu Usman tak lagi ditemukan. ” Setelah makan, teman-temannya duduk di teras beberapa lama kemudian mereka mulai mencari Usman karena tidak ada pulang, ada satu teman Usman yang tidak ikut mencari karena ia ke Batusitanduk beli cas katanya, temannya yang beli cas ini nyaris bersamaan dengan Usman keluar, duluan Usman tapi mereka tidak pergi sama,” ujar pria berdarah Makassar ini.

Lanjutnya, setelah ada khabar hilangnya Usman sejak saat itu handphonenya tidak ditemukan nomor yang digunakan pun tidak aktif. Menurutnya ada satu yang janggal jika memang mayat yang ditemukan itu adalah Usman, kenapa mayat itu tidak menggunakan pakaian sehelaipun, sementara Usman saat hilang menggunakan pakaian kaos biru dan celana panjang coklat.

“Kalau kakanya Usman tidak yakin kalau itu adeknya karena saat ditemukan itu mayat badanya masih utuh sementara kakanya berpendapat kalau mayat sudah tiga minggu pasti sudah hancur sementara mayat ini hanya kepala yang hilang diduga hancur dimakan binatang karena masih ada helai rambut dibagian belakang tapi kalau saya yakin karena selain ciri-cirinya tak ada orang lain mencari keluarganya yang hilang kecuali kami,” terangnya.

Didampingi istrinya bernama Andi Asi, Daeng Tula berharap identitas mayat itu segera diketahui, soal indikasi adanya pembunuhan dirinya masih belum mau berpikir ke situ, tapi jika memang ada hasilnya nanti dan ada ciri-ciri pembunuhan ia berharap pada pihak kepolisian agar diselidiki. Lokasi hilangnya Usman dan lokasi temuan mayat ditempuh sekitar 1 jam perjalanan, aliran sungai yang Desa Lempe Pasang satu aliran dengan lokasi temuan mayat. (ded/idr)

  • Bagikan