Jelang Pendaftaran Caleg DPRD Torut, Lembong Mendila Diterpa Isu Miring

  • Bagikan

Sekretaris DPW Nasdem Provinsi Sulawesi Selatan Saharuddin Alrif bersama Lembong Mendila, Ratte Salurante, Nober Rante Siama, dan Harun Rante Lembang di Kantor sekretariat Nasdem Toraja Utara, Minggu, 29 Januari 2023. --albert tinus--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID,RANTEPAO-- Lembong Mendila, Anggota DPRD Kabupaten Toraja Utara dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem), kembali maju calon legislatif (Caleg) pada pemilihan legislatif 14 Februari 2024.

Hal itu ia sampaikan usai rapat evaluasi bersama Sekretaris DPW Nasdem Provinsi Sulawesi Selatan Saharuddin Alrif yang sekaligus juga sebaga wakil ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, yang diikuti Ketua DPRD Torut Nober Rante Siama dan Anggota DPRD Ratte Salurante, Harun Rante Lembang serta para pengurus Partai Nasional Demokrat (Nasdem).

"Saya kembali maju sebagai calon legislatif di daerah pemilihan saya. Guna melayani masyarakat di dapil saya. Jangan melihat politik itu kita saling menjatuhkan, tetapi marilah kita saling mendukung demi kemaslahatan masyarakat," ujar Lembong Mendila, Minggu, 29 Januari 2023.

Lanjut Lembong Mendila, setelah 30 tahun merantau di Papua, tapi waktu serasa singkat. Lalu pulang kampung. Ia pun mendaftarkan diri di partai Nasdem lalu ikut Caleg pada Pileg 2019 lalu dan terpilih sebagai anggota DPRD Toraja Utara masa periode 2019-2024.

"Saya ikut Pileg karena pesan orang tua saya saat beliau masih ada. Begini kata bijak orang tua ,"Kamu pergi merantau dulu baru pulang untuk mengabdi di kampung sendiri. Kata bijak inilah yang membuat saya pulang untuk mengabadikan diri saya Kepada masyarakat," jelas Lembong Mendila.

Selain itu, Lembong Mendila juga menjelaskan terkait pengaduan dirinya yang dilayangkan Yulius Tappi (Papa Beny) ke Kantor DPRD Toraja Utara beberapa waktu lalu bahwa telah melakukan tindakan intimidasi terkait tanah leluhurnya.

Menurutnya, itu tidak benar. ''Karena, tanah itu adalah tanah dari leluhur kami. Ini sudah berjalan ratusan tahun dan sudah dimiliki oleh tujuh turunan saat ini. Jadi, tuduhan itu tidak benar. Sangat mengada-ada. Buat saya, justru oknum yang melaporkan saya itu telah melakukan pembohongan publik dan melakukan penyerobotan tanah leluhur yang kami telah kuasai selama tujuh turunan dan mengelola tanah tersebut sampai sekarang. Mereka mereka juga telah mencemarkan nama baik saya serta melaksanakan cara-cara arogan dan gaya premanisme. Dan saya anggap mereka salah alamat," ungkapnya.

''Saat rapat evaluasi saya juga sampaikan di hadapan para penggurus DPW dan DPD terkait pengaduan YT ke Lembaga DPRD Torut. Dan, dijawab bahwa itu urusan pribadi bukan urusan partai," terang Lembong Mendila.(albert tinus)

  • Bagikan