Camat Telluwanua dan Lurah Mancani Besuk Mahasiswa IAIN Sakit Parah di Salupao

  • Bagikan

PALOPOPOS. CO. ID, MANCANI- Setelah Lurah Maroangin, Atriana dan Kepala Puskesmas (Kapus) Maroangin, Kec. Telluwanua, Palopo, giliran Camat Telluwanua, Asdar Badaruddin SH bersama Lurah Mancani, Abdul Kadir Jaelani, membesuk Walni (21), Sabtu, 15 April 2023.

Walni merupakan mahasiswa IAIN Palopo yang menderita penyakit yang sangat parah, kini tinggal di rumah keluarga dekatnya, di Lingkungan Salupao, Kel. Mancani. Kehadiran Camat dan Lurah Mancani, untuk memberi semangat kepada Walni untuk penyembuhannya.

''Yang bersangkutan (Walni) warga Walenrang (Kab. Luwu) dan baru pindah ke Mancani
ikut saudaranya,'' kata Camat Asdar kepada Palopo Pos, Sabtu sore.

Diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswa IAIN Palopo, Walni (21), menderita penyakit yang sangat parah. Yakni jantung dan kelenjar getah bening yang sudah menjalar ke seluruh tubuhnya.

Ia tidak bisa bangun dan hanya terbaring di tempat tidur. Kondisinya sangat lemah. Bahkan untuk membalik badannya harus dibantu.

Hal tersebut membuat teman-teman Walni dari Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Palopo membuka donasi karena pihak keluarganya sudah tidak memiliki tabungan.

Lurah Maroangin Palopo, Atriana bersama jajarannya dan Kepala Puskesmas (Kapus) Maroangin, Kec. Telluwanua, Palopo, mengunjungi Walni di Lingkungan Salupao, Kel. Mancani, Sabtu, 15 April 2023.

"Ternyata dia (Walni) warga Walenrang. Hanya karena dia sakit maka saudaranya bawa ke rumahnya di Salupao. BPJS-nya pun masih di Luwu, BPJS Mandiri,'' kata Atriana kepada Palopo Pos, Sabtu.

Lanjut Atriana, ia juga baru tahu kalau ada mahasiswa yang sakit parah di dekat wilayahnya. Pasalnya, keluarganya juga tidak pernah bilang. ''Nanti teman-temannya open donasi, baru kita tahu,'' katanya.

Sebelum dibawa ke Salupao, Walni tinggal di kost-nya di Perumnas Rampoang. Sekaligus berobat. Sudah ada rujukan dari dokter untuk kemoterapi di RS Wahidin Makassar. Tapi karena faktor ekonomi, Walni tidak kemoterapi.

''Itu sendiri anak (Walni) yang bilang, jangan mi kemo. Mungkin sudah pasrah,'' ucap Atriana melalui telepon. (ary-ikh)

  • Bagikan