Asam Urat Menyerang, Atasi dengan 3 Herbal Ini, Manjur Lho!

  • Bagikan
Rebusan jahe. Ilustrasi. Foto: Hellosehat

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Penyakit asam urat merupakan salah satu penyakit radang sendi yang kini banyak menyerang orang. Asam urat sangat mengganggu. Biasanya orang yang mengalami asam urat akan merasakan sakit dan nyeri pada persendiannya diiringi dengan tanda kemerahan serta bengkak pada bagian yang sakit.

Kondisi ini sering disebabkan karena kadar asam urat (uric acid) di dalam darah berlebihan jumlahnya.

Pada dasarnya, kadar asam urat yang normal tidak akan menyebabkan gejala apa pun pada tubuh Anda. Namun jika kadarnya terlalu tinggi, ginjal tidak bisa mengolah asam urat tersebut.

Asam urat yang tidak bisa diproses ginjal akan berubah menjadi kristal dan menumpuk di persendian.

Pada akhirnya, sendi jadi meradang dan menyebabkan rasa nyeri. Nah, bagi yang ingin bebas dari asam urat, cobalah herbal alami berikut ini, seperti dilansir laman Genpi.co.

  1. Jahe

Jahe adalah jenis tanaman yang sering dijadikan obat herbal. Salah satu khasiatnya dipercaya bisa meredakan sakit asam urat.

Dikutip dari Livestrong, jahe disebut mempunyai sifat antiperadangan yang sangat efektif untuk mengurangi gejala asam urat.

  1. Brotowali

Menurut ulasan Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry pada 2017, ekstrak jus batang brotowali disebut bisa menjadi obat herbal alami untuk asam urat.

Brotowali dalam jurnal pengobatan ayurveda tersebut diyakini bisa membantu menetralkan peningkatan kadar asam urat dalam tubuh.

Penelitian 2014 dari Journal Clinical and Evaluation Research juga sama. Brotowali disebut ampuh dijadikam obat tradisional alami untuk asam urat.

Brotowali yang diuji coba pada tikus ditemukan bisa memiliki efekantiinflamasi dan menghilangkan rasa sakit. Kemungkinan ini bisa digunakan pada saat nyeri asam urat menyerang.

  1. Kunyit Curcumin

Kunyi Curcumin adalah bahan kimia yang ada dalam kandungan kunyit. Curcumin kunyit inilah yang mengandung sifat antiinflmasi dan bertanggung jawab untuk meredakan peradangan di tubuh.

Curcumin disebut bisa menekan protein yang disebut faktor nuklir-kappa B (NF-kappa B). Protein NF-kappa B adalah zat yang berperan dalam menghasilkan kondisi peradangan, termasuk asam urat.

Kesimpulan itu didapat dari uji coba hewan yang dipublikasi tahun 2019 oleh penelitian dari jurnal Arthritis Research & Therapy.

Nah, dalam percobaan tersebut para peneliti menyuntikkan tikus dengan zat curcumin. Setelah satu jam, peneliti juga menyuntikkan asam urat ke dalam satu kaki tikus. Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa curcumin memblokir NF-kappa B dan peradangan yang disebabkan kadar asam urat berlebih.

Lalu, ada lagi sebuah uji penelitian yang dilakukan pada manusia tahun 2013. Penelitian yang diterbitkan dalam Open Journal of Rheumatology and Autoimmune Diseases juga menemukan efek antiinflamasi dari curcumin.

Para pasien asam urat diberikan Flexofytol, ekstrak curcumin yang dimurnikan. Pasien melaporkan bahwa asam urat mereka jadi lebih membaik kondisinya setekah diberi flexofytol. Hal ini peneliti temukan karena manfaat curcumin untuk memblokir NF-kappa B.(jpnn/pp)

  • Bagikan