Paparan UV Tinggi Saat Tengah Hari, BMKG Imbau Keluar Pakai Topi dan Kacamata

  • Bagikan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID JAKARTA -- Paparan sinar ultraviolet (UV) ekstrem (ungu) diprediksi bakal 'memanggang' sebagian besar RI di tengah hari. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap cara selamat dari paparannya.


Sinar UV sendiri merupakan bagian gelombang elektromagnetik dari energi radiasi Matahari dengan panjang gelombang 100 - 400 nanometer (nm).
Bagian radiasi Matahari yang sampai ke Bumi lainnya adalah cahaya tampak atau cahaya yang bisa terlihat oleh mata manusia dengan panjang gelombang 400 - 700 nm.


Yang ketiga, sinar inframerah (IR) dengan panjang gelombang 700 nm - 1 milimeter. Seperti sinar UV, Sinar inframerah juga tidak bisa ditangkap oleh mata.


Khusus sinar UV, BMKG membaginya dalam lima indeks sinar UV matahari berdasarkan kadar bahayanya yang ditunjukkan lewat warna.


Berdasarkan prediksi BMKG, sebagian besar RI, terutama pada pukul 11.00 WIB hingga 13.00 WIB, bakal terpapar UV kategori ekstrem.


Di saat wilayah sekitarnya, yakni Banten dan Jawa Barat, berwarna ungu alias terpapar UV ekstrem, Jakarta masih terbilang 'adem' dengan kategori jingga hingga merah. Meski begitu, dua kategori itu masih masuk level bahaya.


Badan Meteorologi Dunia (World Meteorological Organisation/WMO) mengungkap kekurangan paparan sinar Matahari memang akan memengaruhi mood dan juga meningkatkan ancaman kekurangan vitamin D.


Namun, paparan berlebih sinar UV sendiri terkait dengan risiko kesehatan, contohnya kanker kulit.
BMKG pun memaparkan sejumlah tips untuk selamat dari bahaya paparan sinar UV mulai kategori High hingga Extreme:

High
Tingkat bahaya tinggi bagi orang yang terpapar matahari tanpa pelindung, diperlukan pelindung untuk menghindari kerusakan mata dan kulit.
Kurangi waktu di bawah paparan matahari antara pukul 10 pagi hingga pukul 4 sore.
Tetap di tempat teduh pada saat matahari terik siang hari.
Kenakan pakaian pelindung Matahari, topi lebar, dan kacamata hitam yang menghalangi sinar UV, pada saat berada di luar ruangan.
Oleskan cairan pelembab tabir surya SPF 30+ setiap 2 jam bahkan pada hari berawan, setelah berenang atau berkeringat.
Hindari permukaan yang cerah, seperti pasir, air, dan salju, karena akan meningkatkan paparan UV.

Very High
Tingkat bahaya tinggi bagi orang yang terpapar matahari tanpa pelindung, diperlukan tindakan pencegahan ekstra karena kulit dan mata dapat rusak rusak dan terbakar dengan cepat.
Minimalkan waktu di bawah paparan matahari antara pukul 10 pagi hingga pukul 4 sore.
Tetap di tempat teduh pada saat matahari terik siang hari.
Kenakan pakaian pelindung matahari, topi lebar, dan kacamata hitam yang menghalangi sinar UV, pada saat berada di luar ruangan.
Oleskan cairan pelembab tabir surya SPF 30+ setiap 2 jam bahkan pada hari berawan, setelah berenang atau berkeringat.
Hindari juga permukaan yang cerah, seperti pasir, air, dan salju, yang akan meningkatkan paparan UV.
Extreme
Tingkat bahaya ekstrem bagi orang yang terpapar Matahari tanpa pelindung, perlu semua tindakan pencegahan karena kulit dan mata dapat rusak rusak dan terbakar dalam hitungan menit.
Hindari paparan Matahari antara pukul 10 pagi hingga pukul 4 sore.
Tetap di tempat teduh pada saat matahari terik siang hari.
Kenakan pakaian pelindung Matahari, topi lebar, dan kacamata hitam yang menghalangi sinar UV, pada saat berada di luar ruangan.
Oleskan cairan pelembab tabir surya SPF 30+ setiap 2 jam bahkan pada hari berawan, setelah berenang atau berkeringat.
Hindari juga permukaan yang cerah, seperti pasir, air, dan salju, yang akan meningkatkan paparan UV.(int/idr)

  • Bagikan