Faktual dalam Memprediksi, Analisis Politik Abidin tak Diragukan

  • Bagikan
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, TEMMALEBBA-- Pemegang mandat Pancai Pao, Abidin Arief To Pallawarukka, SH, selaku tokoh adat Tana Luwu dinilai piawai dalam lompatan politiknya.

Melalui rilis yang diterima Palopo Pos, Selasa, 26 Maret 2024, sebelum mengemban amanah sebagai pemegang mandat Pancai, karier politik Abidin di Tana Luwu cukup menonjol, hal tersebut terlihat dengan seringnya menjadi narasumber di beberapa media cetak serta media online.

Memiliki berbagai pengalaman dalam politik. Tiga kali berturut-turut bertarung pada momentum pileg di beberapa kabupaten/kota, wilayah Tana Luwu.

Tahun 2014 tercatat sebagai caleg di Kab. Luwu Timur, dapil Kec. Nuha, Towuti, Wasuponda. Mengendarai partai Hanura di era kepemimpinan Wiranto.

Kemudian pada pileg berikutnya tahun 2019 kembali bertarung di Kab. Luwu Utara, daerah pemilihan Kec. Malangke dan Malangke Barat. Melalui partai Nasdem besutan Surya Paloh.

Pemilu tahun 2024 namanya kembali muncul sebagai caleg partai Amanat Nasional Kota Palopo, dapil Kec. Bara, Kec. Telluwanua.

Kepiawaiannya dalam memilih partai tidak diragukan lagi. Partai yang ia pilih selalu berada pada partai besar yang diyakini akan lolos pada parliamentary threshold.

Namun tiga kali periode pemilu berturut-turut, takdirnya belum juga mengantarkan ke kursi legislatif. Salah satu indikator kekalahan tersebut dilatar belakangi oleh prinsip politiknya yang tidak ingin mencederai demokrasi dengan menjadi peserta pemilu yang melanggar konstitusi hanya sebuah keterpilihan demi kekuasaan.

Dirinya rela tidak terpilih yang terpenting tetap berada pada koridor aturan main politik yang beretika dan sehat. Kalah secara terhormat lebih baik di banding menang secara terhina.

Dalam mengamati perhelatan politik Abidin memiliki insting yang tajam. Terbukti dengan lompatannya ke berbagai partai, senantiasa menjadi caleg pada partai pendukung pemenang pilpres.

Bermula pada pilpres di era SBY, era Jokowi sampai pada pilpres tahun ini, keterpilihan Prabowo-Gibran.

Saat yang sama pun di pilgub Sulawesi Selatan. Syahrul Yasin Limpo melawan Amin Syam. Analisisnya terhadap akan kemenangan Syahrul Yasin Limpo terbukti.

Hingga pada pilgub Sul-Sel majunya Nurdin Abdullah, jauh hari telah mengkalkulasi dan memprediksi peluang kemenangannya.

Namun pada momentum tersebut dukungan politiknya dijatuhkan pada Nurdin Halid. Mengingat hubungan persahabatannya dengan A. Waris Halid, adik kandung dari Nurdin Halid yang tidak ingin ia cederai walaupun telah memahami peta politik pada saat itu. Tetapi tetap berpegang pada prinsip dan komitmen menghargai hubungan persahabatan yang telah bertahun-tahun terbangun.

Terlebih lagi ditingkat Pilkada kabupaten/kota. Mulai A. Muzakkar periode pertama melawan Basmin Mattayang. Hingga berakhirnya periode A. Muzakkar. Analisanya tepat jika Basmin yang selanjutnya akan menjadi Bupati Kab. Luwu dengan salah satu faktor berpasangan dengan Syukur Bijak.

Termasuk pada pertarungan pilkada Kab. Luwu Utara dan Luwu Timur pada periode lalu. Abidin kembali sukses memprediksi kalau petahana Indah Putri Indriani tetap bertahan menjadi Bupati Lutra untuk kedua kalinya.

Pada pilkada Lutim, telah diprediksi paket Husler-Budiman akan menjadi pemenang pilkada. Bahkan Abidin berkomunikasi langsung via telepon dengan Budiman pada saat itu. Menyampaikan, jika Husler memilihnya menjadi calon wakil, maka besar peluang kedepan akan menjadi Bupati Lutim. Dan takdir Budiman menjadi Bupati pada situasi pandemi.

Terlebih kota Palopo. Saat H. Judas Amir maju pada periode keduanya. Abidin menjadi salah satu aktor yang all out dalam memenangkan Judas Amir berangkat dari keyakinan analisisnya akan kemenangan telak bagi Judas Amir.

Terbaru terhadap sahabatnya A. Waris Halid. Lagi-lagi bukan hanya sekedar memprediksi akan kemenangan. Abidin turut menjadi pelopor pergerakan utama di Tana Luwu dengan menggalang dukungan serta pengumpulan KTP sebagai mandat terhadap A. Waris Halid menjadi calon senator DPD RI, karena sangat meyakini jika takdir A. Waris akan lolos sebagai calon dan terpilih menuju Senayan.

Perhelatan pilkada serentak tinggal beberapa bulan lagi, kita tunggu bagaimana kemudian analisa politik Abidin pada pertarungan pilkada mendatang.

Siapakah cagub Sul-Sel yang di prediksi serta calon kepala daerah kabupaten/kota di Tana Luwu yang potensial akan terpilih.

Dari beberapa teman dekatnya Abidin mendapat julukan sebagai bangsawan politik karena memiliki kemampuan analisis politik yang tajam tanpa harus berkiblat pada survey. (*/ikh)
  • Bagikan