Akademisi: Wisma Negara tidak Urgen, Pemkot Sebaiknya Fokus Penanganan Banjir

  • Bagikan
Dr Syahiruddin MSi

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, TOMPOTIKKA-- Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo diminta sebaiknya lebih fokus melaksanakan program yang merupakan skala perioritas di tahun anggaran 2023 mendatang. Ketimbang mengutamakan belanja pembangunan gedung yang menelan anggaran puluhan miliar rupiah.

Diketahui, Pemkot Palopo telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp20 miliar melalui APBD untuk pembangunan Wisma Negara pada akhir masa jabatan Wali Kota tahun 2023.

Pengamat Kebijakan Publik Dosen Unanda Palopo, Dr Syahiruddin MSi menilai bahwa pembangunan Wisma Negara yang diadakan tahun mendatang terbilang sangat tidak urgen dibanding program yang sangat dibutuhkan masyarakat saat sekarang ini, seperti halnya soal penanganan banjir.

"Lebih baik anggaran ini dialokasikan terhadap kegiatan apa yang lebih diinginkan masyarakat. Jika anggaran ini dialokasikan untuk penanganan banjir lebih masuk di akal. Lagi pula masyarakat saat ini lebih membutuhkan itu ketimbang gedung mewah," katanya, lewat ponselnya, Senin, 29 November 2022 kemarin.

Menurut dia, bahwa anggaran dari pembangunan gedung yang tidak sedikit itu sangat lebih berarti jika dialokasikan kepada kegiatan yang pro rakyat. Lagi pula rencana pembangunan Wisma Negara lebih menguntungkan kepada orang tertentu saja, sementara ada permasalahan yang lebih urgen yang lebih utama dibenahi.

"Kita bisa bayangkan jika dana sebesar itu digunakan untuk pembenahan yang terkait soal banjir. Maka bisa dipastikan penanganan dari hulu ke hilir lebih optimal dan dirasakan masyarakat," katanya.

Syahiruddin menambahkan, jika alasan pembangunan Wisma Negara ini bertujuan untuk menempatkan tamu-tamu Pemkot dari luar daerah tentu tidak relevan. Sebab, penginapan setiap tamu dari luar mempunyai anggaran tersendiri.

"Mengenai pembiayaan tamu, kan ada anggaran belanja Wali Kota. Tamu instansi vertikal juga memiliki uang jalan dari instansinya. Jangan cari alasan yang tidak masuk diakal, sehingga pembangunan itu terkesan mengada- ada dan dipaksakan. Perlu dikaji juga sejauh mana dampak pentingnya. Justru bisa jadi juga bangunan ini mubazir karena tidak setiap hari Pemkot punya tamu dari luar kota," tandasnya. (rul)

  • Bagikan