Cegah Diare, Jaga Kebersihan Makanan

  • Bagikan
Dokter spesialis anak RSU St Madyang Palopo, dr Tanty Febriany Takahasi, Sp.A

dr Tanty: Lalat Menjadi Media Penyebaran Virus dan Bakteri

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Musim hujan diikuti “ancaman” virus dan bakteri yang bertebaran. Salah satu gangguan kesehatan yang sering muncul pada musim tersebut adalah diare. Anak-anak termasuk kelompok yang rentan terserang diare.

Dalam dua pekan terakhir, kasus diare terhadap anak di Kota Palopo terus meningkat. Yang awalnya di IGD hanya ada kunjungan 1 pasien setiap hari, kini jumlahnya 3 hingga 4 pasien. Di kunjungan poli rawat jalan, 15 hingga 20 anak menderita diare ringan. Sementara itu, yang dirawat inap pun mencapai puluhan anak.

Dokter spesialis anak di Rumah Sakit Umum (RSU) St Madyang Kota Palopo, dr Tanty Febriany Takahasi, Sp.A menuturkan, mayoritas anak yang dirawat inap karena diare berusia di bawah 1 tahun. Di usia tersebut, anak lebih mudah kekurangan cairan. Gejala yang mereka alami, antara lain, mengeluarkan banyak cairan BAB, muntah, dan demam. Lalu, nafsu makan dan minum berkurang.

Penyakit diare bisa disebabkan dua macam infeksi. Virus atau bakteri. Cara membedakan penyebabnya adalah memperhatikan fesesnya.
''Apabila feses encer berwarna kuning dan berbau asam, itu disebabkan infeksi virus,’’ papar dr Tanty kepada Palopo Pos, Kamis 19 Mei 2022.
Sementara itu, diare yang disebabkan infeksi bakteri biasanya berbau busuk dan disertai lendir atau darah serta nyeri perut lebih hebat.
dr Tanty memaparkan, pada peralihan musim, akan lebih banyak bakteri dan lalat yang tersebar.

''Lalat bisa membawa kuman dan hinggap di makanan,'' ucap istri Direktur RSUD Sawerigading, dr Nazaruddin, SpOG ini saat dihubungi, Kamis siang kemarin. Karena itu, para orang tua harus menjaga kebersihan makanan yang dikonsumsi anak.

Anak dikatakan mengalami diare saat volume, frekuensi, dan tekstur buang air besar (BAB) tidak seperti biasanya. Misalnya, anak usia 1 tahun yang setiap hari 5 kali BAB bisa 10 kali BAB saat diare. Teksturnya lebih encer. ''Atau, anak lebih dari 1 tahun BAB-nya lebih dari 3 kali,'' kata dokter yang ramah ini.

Penanganan terhadap anak yang terserang diare cukup mudah.
''Yang penting anak tidak sampai dehidrasi,’’ lanjutnya. Orang tua harus lebih berhati-hati terhadap pemberian obat antidiare untuk anak-anak. Saat anak mengalami diare, itu berarti terjadi pembuangan kuman atau virus. Jadi, jangan cepat-cepat dihentikan diarenya,’’ kata dia.
Untuk diketahui, waktu pemulihan diare 3–5 hari. ’’Itu merupakan respons alami tubuh,’’ ucapnya.

Untuk pengobatan di rumah, dia menganjurkan anak mendapat oralit. Sebanyak 50–100 cc cairan oralit untuk anak di bawah 1 tahun, 100–200 cc cairan oralit untuk anak berumur di atas 1 tahun. Anak di bawah 6 bulan harus tetap diberi full ASI.

’’Untuk pencegahan diare, orang tua perlu mengajari anak rutin cuci tangan sebelum dan sesudah makan,'' tandasnya. (rhm-idr)

  • Bagikan